Tahapan Panggilan Haji
"Kepahaman, Kerinduan, Keinginan
kuat, Pemutusan, Pembelian/Pembekalan"
v Kepahaman :
-
Pada hakekatnya
jiwa manusia merasakan ketenangan/kedamaian dengan/saat mengagungkan Allah.
-
Tentang
keberadaan ibadah haji dalam agama.
-
Tidak akan
wusul/sampai kepada Allah kecuali dengan membersihkan diri dari berbagai
keinginan duniawi, menahan diri dari keenakan, menyederhanakan kebutuhan dan
mengosongkan diri untuk Allah dalam gerak maupun diam.
-
Karena itulah
Allah menganugrahkan umat islam dengan menjadikan haji sebagai wujud
“Robbaniyyah” (bentuk pengosongan diri) bagi mereka dan memuliakan ka’bah
sebagai simbol keberadaan Allah.
v Kerinduan :
-
Orang yang
memahami keberadaan Baitullah sebagai simbol wujud Allah tentu akan merindukan
Sang Pemilik-Nya.
-
Mata dunia
tidak akan mampu menjangkau nur kebesaran Allah, sementara mata akhirat akan
mampu menjangkau dan melihat Allah.
-
Oleh karena itu
melihat Ka’bah/Baitullah adalah wujud latihan melihat Allah di akhirat.
v Kenginan kuat :
-
Jika kerinduan
terhadap Allah telah terbentuk maka seseorang akan siap berpisah dan
meninggalkan selain Allah (keluarga, harta benda, tanah air, kelezatan, dsb.)
untuk semata-mata menghadap Allah Sang Pemilik Ka’bah.
-
Karena itu,
maka menjauhkan diri dari sikap riya’ dan sum’ah adalah suatu hal yang pasti.
v Pemutusan :
-
Orang yang
telah beringinan kuat bertemu Allah akan berusaha maksimal memutuskan segala
hal yang menghalangi niat untuk berjumpa dengan Allah.
v Pembekalan :
-
Orang yang
telah berhasil memutuskan penghalang dia dengan Allah akan berusaha mencari
bekal diri baik secara dhohir maupun batin.
(ihya’ ulumiddin juz 1 : 267)
كياي حجى محمد اقنى تكليفي ابن مستجاب
علم نافع – ديفوك – فاڠكاه – تݤال
Tidak ada komentar:
Posting Komentar