Khutbah Idul
Fitri
Th 2016 M/1437
H
Hadirin Jamaah sholat idul fitri yang kami muliakan . . . .
Sebagai wujud
iftitah, mari kita panjatkan Puji syukur kepada Allah swt, sebab di sisa-sisa umur
kita, Allah masih berkenan memberi
kesempatan kepada kita untuk memperbaharui kejernihan hati dan semangat
spiritual melalui bulan suci ramadhan dan idul fitri.
Sholawat dan
salam Allah semoga sampai kapan pun
tercurah kepada manusia pilihan, Nabi Agung Muhammad SAW. Semoga Allah bimbing kita semua untuk dapat istiqomah mengikuti
sunah-sunahnya. Sebab bagaimana pun juga beliau adalah peta kehidupan yang akan
mengantarkan kita pulang ke Allah dengan selamat.
Hadirin
hadaniyallah wa iyyakum ajma’in . . . . .
Dalam momentum
Idul Fitri ada 3 macam Asmaul Husna yang sangat kita butuhkan .
Yang pertama
adalah Asma Asy-Syakur.
Hadirin
rahimakumullah, kata Asy-Syakur mempunyai makna seputar pujian atas kebaikan. Imam
Al-Ghozali mengartikan kata Syakur dengan makna : “Dialah Allah yang memberi
balasan yang banyak terhadap pelaku kebaikan/ketaatan yang sedikit.” Dengan demikian melalui Asma Asy-Syakur, kita
semua berharap semoga pada kesempatan Idul Fitri ini Allah SWT berkenan
menerima kebaikan dan amalan positif yang kita lakukan selama bulan suci
ramadhan sekecil apapun. Sekaligus kita
juga berharap, Semoga sekecil apapun
amal ibadah kita kelak akan menjadi saksi positif sekaligus pembela kita saat kita menghadap Allah SWT,
Allahumma Amin Ya Robbal Alamin..
Berkait dengan
asma Asy-Syakur, mari kita simak sebuah percakapan ringan seorang sufi, Semoga
dari percakapan tersebut kita dapat meneladani Asma Asy-Syakur di hari yang
penuh kemenangan ini dan dalam kehidupan
kita yang akan datang.
Seorang sufi
bertanya kepada seseorang : Bagaimana syukur menurut anda ?
Orang tersebut
menjawab : “kalau kami memperoleh nikmat maka kami akan memuji Allah dan kalau
tidak kami akan bersabar.”
Kemudian
seorang sufi berkomentar : “Buat kami tidak demikian, akan tetapi syukur
menurut kami adalah jika kami mendapat nikmat maka kami akan mendahulukan orang lain atas kami,
dan jika kami tidak /belum mendapat nikmat, maka kami akan tetap bersyukur,
karena dalam petaka dan musibah pun kami tidak lepas dari nikmatnya.
Hadirin jamaah
sholat Idul Fitri yang kami muliakan ......
Asmaul Husna
yang kedua yang berkait dengan Idul Fitri adalah Asma Al-Latif.
Para hadir
rahimakumullah . . . . . Ada minimal 2 tafsiran dari asma Al-Latif ;
Yang pertama : Allah
Maha Lembut dalam memberikan rezeki kepada kita, hingga kita terkadang mendapat
rezeki dari arah, cara dan jalan yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya.
Yang kedua : Allah
Maha Lembut dengan kebaikan, sehingga Allah terkadang tidak membinasakan kita,
walaupun kita berbuat maksiat dan kedurhakaan, bahkan Allah tetap memberi
rezeki kepada kita walaupun kita dalam kondisi berbuat dosa dan duhaka
kepadaNya. Lebih dari itu Allah juga bersikap lembut dan penuh ampunan ketika
kelak kita dihadapkan kepada Allah dalam perhitungan amal atau yaumul hisab.”
Semoga pada
momen Idul Fitri ini, Allah benar-benar berkenan mencurahkan kelembutan atau ke
Latifan Nya, sehingga kita akan kembali bersih dan suci dari segala dosa dan
kesalahan, Allahumma Amin Ya Robbal Alamin .
ٱللَّهُ لَطِيفٌۢ بِعِبَادِهِۦ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ وَهُوَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْعَزِيز
Hadirin Jamaah
sholat idul fitri Rohimakumullah . . . .
.
Asma Allah
ketiga yang kita butuhkan pada momen idul Fitri adalah Asma Al-Mu’id
yang mempunyai makna Allah adalah Dzat yang mengembalikan.
Hadirin ... Asma Al-Mu’id biasanya beriring dan bersanding
dengan Asma Al-Mubdi’u yang mengandung makna Allah adalah dzat yang mengawali
penciptaan segala sesuatu tanpa contoh sebelumnya. Dengan demikian jika kedua Asma tersebut kita
kaitkan dengan momen Idul Fitri maka kita akan mendapatkan satu pemahaman bahwa Allah adalah dzat yang dulu mengawali
penciptaan kita lahir kedunia ini dengan penuh kesucian, dan sekarang Allah pun adalah dzat yang akan
berkenan mengembalikan kita kepada kebersihan dan kesucian tersebut. Semoga dengan Asma Al-Mu’id Allah berkenan
mengembalikan kita semua menuju pribadi yang bersih dan suci, setelah sekian
lama kita berlumur dan bergelimang dosa, kemaksiaatan dan kedurhakaan.
ر بنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا و
ترحمنا لنكونن من الخاسرين
Dan dengan Asma
Al-Mu’id juga, semoga Allah berkenan mengembalikan amaliyah-amaliyah positif
yang kita lakukan selama bulan ramadhan, sehingga kita akan mampu
mempertahankan amaliyah-amaliyah tersebut pada hari-hari yang akan datang. Dan
dengan Asma Al-Mu’id, semoga Allah juga berkenan mengembalikan kita dari setiap
aktivitas yang kita jalani sehari-hari, kita dikembalikan dengan membawa
keberkahan, rahmat, dan kesuksesan . Allahumma Amin Ya Robbal Alamin.
Demikian khutbah
yang dapat kami sampaikan pada kesempatan idul fitri kali ini, semoga
ada manfaat untuk kita bersama .
با رك الله لى و لكم بما فيه من الايات و الذكر
الحكيم و قل رب اغفر و ارحم وانت خير
الراحمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar